Cari Blog Ini

Senin, 26 April 2010

Islami Ya Quds

islami ya qudsu inna lil fida'

sejahteralah engkau wahai quds, sungguh untuk pengorbanan
zi yadii in maaddatid-dunya yada
kami mempunyai kekuatan, jika dunia mengerahkan kekuatan
abadan lan tastakiini abada
selamanya, kami takkan menyerah, selamanya
innani arju ma'a yau mi ghada
aku berharap bersama hari ini ada hari esok

huwa ma'ie qalbi wa 'azmi lil-jihad
bersatu hatiku dan tekadku untuk berjihad
la amiilu la amallu la aliin
aku takkan melenceng, takkan jemu, takkan melunak
laki ya.. qudsu salaama wa salaaman ya bilaadii
untukmu, wahai quds kesejahteraan, wahai negeriku
in rama.. baghyus-sihaama
jika penjahat menembakkan anak peluru
attaqiiha bi fuaadii
aku menjaganya dengan hatiku (aku akan menahannya dengan dadaku)
waslamii fii kulli hiin
sejahteralah engkau sepanjang masa
muslimun ana banaani man bana
muslim aku, jemariku adalah yang membangun
masjidal aqsal-lazi ayantana
masjidil aqsa yang telah engkau tentukan
waqfatus sokhrati fiima bainana
berdirinya sakhrah di tengah-tengah kami
bi wuquufid-dahri waqfati ana
sepanjang masa, tempat aku berdiri

lilkifaahi wal jihadi lil bilad
untuk perjuangan dan jihad membela negeri
la amiilu la amallu la aliin
aku takkan melenceng, takkan jemu, takkan melunak

laki ya.. qudsu salaama wa salaaman ya bilaadii
untukmu, wahai quds kesejahteraan, wahai negeriku
in rama.. baghyus-sihaama
jika penjahat menembakkan anak peluru
attaqiiha bi fuaadii
aku menjaganya dengan hatiku (aku akan menahannya dengan dadaku)
waslamii fii kulli hiin
sejahteralah engkau sepanjang masa

islami ya qudsu inna lil fida'
sejahteralah engkau wahai quds, sungguh untuk pengorbanan
zi yadii in maaddatid-dunya yada
kami mempunyai kekuatan, jika dunia mengerahkan kekuatan abadan
lan tastakiini abada
selamanya, kami takkan menyerah, selamanya
innani arju ma'a yau mi ghada
aku berharap bersama hari ini ada hari esok

huwa ma'ie qalbi wa 'azmi lil-jihad
bersatu hatiku dan tekadku untuk berjihad
la amiilu la amallu la aliin
aku takkan melenceng, takkan jemu, takkan melunak

laki ya.. qudsu salaama wa salaaman ya bilaadii
untukmu, wahai quds kesejahteraan, wahai negeriku
in rama.. baghyus-sihaama
jika penjahat menembakkan anak peluru
attaqiiha bi fuaadii
aku menjaganya dengan hatiku (aku akan menahannya dengan dadaku)
waslamii fii kulli hiin
sejahteralah engkau sepanjang masa

lil ulaa adna'al-qudsi lil ulaa
demi kemuliaan, wahai putera-puteri quds, demi kemuliaan
wa bi qudsi syarri fil-mustaqbala
dengan qudsku jayakanlah masa depan
wa fidalli qudsi lid-dunya falaa
tebusan untuk quds bukan untuk dunia
ado'ul islami lillah awwala
aku posisikan islam hanya untuk Allah

jaanibal aisaaru qalbuhul fu'aad
di samping kiri adalah jantung hatinya
wa bilaadi hiya bi janbil-yamin
dan negeriku berada di samping kanannya

laki ya.. qudsu salaama wa salaaman ya bilaadii
untukmu, wahai quds kesejahteraan, wahai negeriku
in rama.. baghyus-sihaama
jika penjahat menembakkan anak peluru
attaqiiha bi fuaadii
aku menjaganya dengan hatiku (aku akan menahannya dengan dadaku)
waslamii fii kulli hiin
sejahteralah engkau sepanjang masa

Sabtu, 24 April 2010

lihat jiwamu, bandingkan dengan mereka

im still looking for "the light"
since i've been lost for a long time

hasbunallah wa ni'mal wakiil
cukup bagiku Allah
tak pernah kekurangan
tak pernah bersedih

ketika aku luka
yang merawat lukaku
tak lain adalah Allah
dan Al Quran pelipur lara

tetesan cintaNya
bening membasuh luka hati
dibalut dengan kain sutra bernama kasih
dibaringkan dipelataran taman bunga

dihempaskanNya sakit
jauh terjerumus di dasar bumi
hingga ku tak mengenal lagi
apa rasa sakit itu

hai manusia yang merasa paling menderita
tengoklah apa itu pantas disebut derita
hadapkanlah wajahmu ketanah arab
lihat saudaramu dibumi gaza
ditanah suci para nabi

apa pantas yang kau rasa itu disebut
sebuah derita
oh alangkah sempitnya akal dan hatimu
mereka kehilangan ayah, ibu
rumah, sekolah, taman bermain
kehilangan kenyamanan,
kasur empuk yang tiap malam kau ringkuki
mereka kehilangan segalanya yang kasat mata

tapi mereka tak pernah kehilangan harapan
tak pernah kehilangan keberanian
untuk menghadang tentara syetan

al quran hidup dalam dada
tempaan derita menjadikan
ketahanan mental sekuat baja
melahirkan pribadi2 unggul istimewa

teruslah berlari wahai anak-anak gaza
engkaulah generasi terbaik
engkaulah anak-anak khalid bin walid yg perkasa
engkaulah anak-anak sholahuddin yg gagah

merahkan bumi palestin dengan darahmu
suburkan tanahnya dengan jasadmu
yang mewangi menyeruak 
memenuhi kalbu
menumbuhkan perindu perindu syahid baru

berjuanglah wahai anak anak surga...
penuhi langit gaza dengan takbir
penggetar jiwa jiwa kerdil busuk
yahudi la'natullah alaih

jaisyu muhammad

Etika Bergaul Seorang Muslimah

Bukan dari tulang ubun ia diciptakan sehingga lupa akan pujian, bukan juga dari tulang kaki karena khawatir akan diinjak dan direndahkan. Melainkan ia diciptakan dari tulang rusuk, dekat dengan dada untuk dilindungi dan dekat dengan hati untuk dicintai.
Akhwat beda dengan ikhwan. Dalam menjalankan aktivitas pun sangat berbeda. Tapi hukum syara’ memandang sejajar antara ikhwan dan akhwat. "Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan," (QS Al Isra ; 70)
Karena saya akhwat, pastinya saya akan membahas aktivitas akhwat batasannya seperti apa saja. Kadang, jika saya melihat dan menilai, secara tidak sengaja telah terjadi pelanggaran hukum syara'. Biasanya, di kalangan akhwat terjadi pelanggaran hukum syara’ dalam konteks ijtima’l atau pergaualan dengan lawan jenis. karena mereka belum memahami aktivitas mana saja yang termasuk hayatul khas dan hayatul ‘aam. Di kalangan ikhwan pun terkadang ada pelanggaran hukum syara’ karena sikap yang kurang tegas dan kurang mengetahui batasan aktivitas akhwat itu seperti apa saja, dalam konteks hubungan demi maslahat masing-masing yang sesuai dengan hukum syara’ dan selanjutnya karena godaan Syetan..
Apa yang akan saya paparkan adalah aktivitas akhwat dalam konteks hubungan interpersonal dengan ikhwan / ijtima’I:


1.Hayatul ‘Aam

Hayatul ‘aam atau kehidupan umum bagi akhwat adalah seputar kehidupan yang menyangkut perkara pendidikan, mu’amalah, kesehatan. Hayatul ‘aam, bagi akhwat, maknanya bahwa ia boleh bercerita tentang ketiga perkara tadi, selebihnya tidak boleh karena sudah menyangkut hayatul khas..
Bagi ikhwan manapun hanya cukup untuk mengetahui ”hayatul ’aam” kehidupan umum-nya saja, seperti contoh diatas ; pendidikan, tempat tinggal, hobi, aktivitas di lembaga dll. Sedangkan hayatul khas, sudah sangat privasi sekali yang menyangkut kehidupan pribadi (keadaan keluarga, keadaan dirinya) di luar itu konteksnya sudah hayatul khas.
Bagi akhwat tidak boleh menceritakan hal-hal pribadi pada ajnaby (orang asing). Akhwat boleh menceritakan hal-hal terkait pribadinya jika ia telah dikhitbah untuk lanjut ke jenjang pernikahan.
Dan ketika berinteraksi dengan lawan jenis akhwat diharapkan bertindak dan berbicara seperlunya saja, tegas dan jelas. Dalam aktivitas yang berkaitan dengan lawan jenis, seorang akhwat seringkali mudah melakukan pelanggaran. Mungkin karena secara psikologis akhwat memiliki karater ingin diperhatikan atau malah kadang cari perhatian agar bisa berinteraksi dengan lawan jenis, apalagi kalau sudah menyangkut "masalah hati."

Tapi berinteraksi dengan ikhwan dalam konteks mendiskusikan ilmu, menurut saya ini dibolehkan, tapi, ada beberapa hal kita sendiri bisa menjaminnya sesuai dengan perkataan Rasulullah Saw, "Jika kalian tidak memiliki rasa malu maka bertindaklah sesuka kalian."
Yang dimaksud hal-hal yang kita harus bisa menjaminnya adalah kemungkinan timbulnya fitnah. Mungkin kita bisa berdalih dengan mengatakan "Saya dengan dia cuma teman, hanya sebatas sharing ilmu." Tapi saya berpendapat sebaiknya dicari "aman" nya saja, karena fitnah itu diibaratkan mencemarkan dan menjatuhkan kehormatan seorang akhwat dan manjaga ’iffah / kehormatan itu wajib hukumnya.

Mubah hukumnya untuk berinteraksi dengan ikhwan dalam masalah ilmu, kareka khawatir seorang akhwat akan menceritakan sesuatu yang masuk dalam wilayah khas, sehingga yang mubah menjerumuskan ke haram.
Bagaimana dengan diskusi di forum internet atau milis? Menurut saya, dalam wilayah ini sifatnya lebih 'aam karena diketahui banyak orang pembahasannya pun seputar perkara yang dibolehkan. Dalam hal ini saya ingin mengutip perkataan Abu Bakar, "Berhati-hatilah dalam bertindak karena dari hati-hati tadi memberikan manfaat bagimu."

2.Hayatul khas

Hayatul khas atau kehidupan khusus adalah perkara seputar pribadi dan ini hanya boleh di ketahui oleh keluarga ‘mahram’ dan sesama kaum perempuan dalam lingkungan kita. Contohnya, menceritakan keadaan dirinya dan keluarganya, target hidup, target dakwah dll. secara detil, kecuali seorang akhwat sudah dikhitbah.
Seorang ikhwan yang faham akan apa arti kehormatan bagi seorang akhwat pasti maklum atas sikap tegasn seorang akhwat dan tidak dimaknai sebagai sikap jaim (jaga image) atau jutek, terlalu saklek atau apalah namanya. Tegas bukan berarti memaksa agar pandangannya di terima atau egois tapi demi menjaga kehormatan.

Intinya, dalam hal ini sangat dibutuhkan ketegasan dari masing-masing pihak, baik maupun akhwat untuk menjaga 'iffahnya masing-masing. Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya perkara halal itu jelas, dan perkara haram itu jelas; serta di antara keduanya terdapat perkara mutasyabihat yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjauhi syubhat, sungguh ia telah terbebas dari dosa, dalam agama dan kehormatannya. sebaliknya, siapa yang terjerumus pada perkara syubhat berarti ia telah terjerumus dalam perkara haram," (HR. Imam Bukhari, Muslim dan ashabun Sunan)



Rabbanaghfirlanaa dzunuubanaa isyraafanaa fii amrina. Wallahu’alam.



Penulis: Shinta Mardhiah Alhimjarry, Bandung

syi_khilafah@yahoo.co.id

Selasa, 20 April 2010

awan dibawah langit mega

asa pada dunia terlalu tinggi
hingga lupa pijakan tanah
saat awan telah tergapai
ternyata tak ada sesuatu  pun disana
kecuali kristal-kristal hujan yang membeku

boleh saja kau mengharap awan
tapi jangan lupa awan dinaungi langit mega
sesaat kuterpaku memandangi awan
yang kucari tak ada disana
ternyata hanya sebuah ilusi

terhempas hati ini disudut kecewa
tapi tak boleh lama-lama
tak berapa selang kubangkit lagi
walau berat dan sedikit kuseret
untuk menggantung cita lebih tinggi
menembus awan menuju langit

tebing hati...

menjelajahi tebing hati
kadang landai
sekali waktu menukik tajam

tetap saja aku adalah pengelana awam
walau sedang menyusuri tebing hati sendiri
bekalku seadanya
karna memang tak banyak yg bisa dibawa

sekantung bekal sederhana
untuk mengarungi samudra hati

sesekali terseret, sekali waktu dapat juga sebatang akar pohon untuk pegangan
aku takkan lelah tuk melangkah
seberapa pun sulit medannya
tak bisa mundur, karna sia-sia
hanya satu pilihan saja
maju dan tak berhenti

tubuhku luka-luka
compang-camping
tetap harus tegak
lalu menyeret kaki yang berat ini

tak jarang air mata memuara
membasahi membeningkan hati kembali
tak ada waktu tuk rehat
pun ditengah kepayahan

setiap langkah adalah hikmah
setiap wahana adalah sungai ilmu
setiap hari adalah belajar
setiap desah nafas adalah ibadah

seberapa jauh kuberlari
sekencang apa kumelesat
setinggi apa kumelompat
tetap kan kembali pulang

ketaman penuh hal haq

tasbih cinta?

ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu
emang cinta bisa bertasbih?
biasanya hanya aura nafsu yang menyeruak bagai bau bangkai
tapi tercium wangi melayangkan logika bagi sang pecandu

nadi berdenyut tidak merdu, tapi ritmis teratur
ia bertasbih,,,

siapa yg tahu sebersih apa hatinya
siapa yg tau seikhlas apa dermanya
siapa yg tau setulus apa cintanya

takkan ada yg tau
karna tak terukur
dan tak ada standar ukur baku

tugasku dan tugasmu adalah bekerja
bukan menilai itu semua
sesuatu yg tak terukur itu
biarlah Dia yg menilai

Jumat, 16 April 2010

bukan lelaki sholeh

Manusia idaman sejati adalah makhluk langka. Begitu banyak ujian dan rintangan untuk menjadi seorang idaman sejati. Kebalikannya, yang bukan idaman malah tersebar ke mana-mana. Inilah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Siapakah pria yang tidak pantas menjadi idaman dan tambatan hati? Apa saja ciri-ciri mereka? Mudah-mudahan -dengan izin Allah- kami dapat mengungkapkannya pada tulisan yang singkat ini.

Ciri Pertama: Akidahnya Amburadul
Di antara ciri pria semacam ini adalah ia punya prinsip bahwa jika cinta ditolak, maka dukun pun bertindak. Jika sukses dan lancar dalam bisnis, maka ia pun menggunakan jimat-jimat. Ingain buka usaha pun ia memakai pelarisan. Jika berencana nikah, harus menghitung hari baik terlebih dahulu. Yang jadi kegemarannya agar hidup lancar adalah mempercayai ramalan bintang agar semakin PD dalam melangkah.

Inilah ciri pria yang tidak pantas dijadikan idaman. Akidah yang ia miliki sudah jelas adalah akidah yang rusak.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Barangsiapa yang hendak meninggikan bangunannya, maka hendaklah dia mengokohkan pondasinya dan memberikan perhatian penuh terhadapnya. Sesungguhnya kadar tinggi bangunan yang bisa dia bangun adalah sebanding dengan kekuatan pondasi yang dia buat. Amalan manusia adalah ibarat bangunan dan pondasinya adalah iman.” (Al Fawaid)

Berarti jika aqidah dan iman seseorang rusak -padahal itu adalah pokok atau pondasi-, maka bangunan di atasnya pun akan ikut rusak. Perhatikanlah hal ini!


Ciri Kedua: Menyia-nyiakan Shalat

Tidak shalat jama'ah di masjid juga menjadi ciri pria bukan idaman. Padahal shalat jama'ah bagi pria adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam al Qur'an dan berbagai hadits. Berikut di antaranya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ. فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ « هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ». فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَأَجِبْ ».

”Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak shalat berjama'ah dan agar diperbolehkan shalat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun ketika lelaki itu hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan?” Ia menjawab, ”Ya”. Rasulullah bersabda, ”Penuhilah seruan (adzan) itu.” (HR. Muslim). Orang buta ini tidak dibolehkan shalat di rumah apabila dia mendengar adzan. Hal ini menunjukkan bahwa memenuhi panggilan adzan adalah dengan menghadiri shalat jama’ah. Hal ini ditegaskan kembali dalam hadits Ibnu Ummi Maktum. Dia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَثِيرَةُ الْهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتَسْمَعُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ فَحَىَّ هَلاَ ».

“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”.” (HR. Abu Daud. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lihatlah laki-laki tersebut memiliki beberapa udzur: [1] dia adalah seorang yang buta, [2] dia tidak punya teman sebagai penunjuk jalan untuk menemani, [3] banyak sekali tanaman, dan [4] banyak binatang buas. Namun karena dia mendengar adzan, dia tetap diwajibkan menghadiri shalat jama’ah. Walaupun punya berbagai macam udzur semacam ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan dia untuk memenuhi panggilan adzan yaitu melaksanakan shalat jama’ah di masjid. Bagaimana dengan orang yang dalam keadaan tidak ada udzur sama sekali, masih diberi kenikmatan penglihatan dan sebagainya?!

Imam Asy Syafi'i sendiri mengatakan, “Adapun shalat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.” (Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 107)

Jika pria yang menyia-nyiakan shalat berjama'ah di masjid saja bukan merupakan pria idaman, lantas bagaimana lagi dengan pria yang tidak menjalankan shalat berjama'ah sendirian maupun secara berjama'ah?!

Seorang ulama besar, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dalam kitabnya Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, mengatakan, ”Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”


Ciri Ketiga: Sering Melotot Sana Sini

Inilah ciri berikutnya, yaitu pria yang sulit menundukkan pandangan ketika melihat wanita. Inilah ciri bukan pria idaman. Karena Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".” (QS. An Nur: 30)
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada para pria yang beriman untuk menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan yaitu wanita yang bukan mahrom. Namun jika ia tidak sengaja memandang wanita yang bukan mahrom, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya.

Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)

Boleh jadi laki-laki tersebut jika telah menjadi suami malah memandang lawan jenisnya sana-sini ketika istrinya tidak melihat. Kondisi seperti ini pun telah ditegur dalam firman Allah,
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Ghofir: 19)

Ibnu 'Abbas ketika membicarakan ayat di atas, beliau mengatakan bahwa yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah seorang yang bertamu ke suatu rumah. Di rumah tersebut ada wanita yang berparas cantik. Jika tuan rumah yang menyambutnya memalingkan pandangan, maka orang tersebut melirik wanita tadi. Jika tuan rumah tadi memperhatikannya, ia pun pura-pura menundukkan pandangan. Dan jika tuan rumah sekali lagi berpaling, ia pun melirik wanita tadi yang berada di dalam rumah. Jika tuan rumah sekali lagi memperhatikannya, maka ia pun pura-pura menundukkan pandangannya. Maka sungguh Allah telah mengetahui isi hati orang tersebut yang akan bertindak kurang ajar. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya (12/181-182).

Ibnu 'Abbas mengatakan, “Allah itu mengetahui setiap mata yang memandang apakan ia ingin khianat ataukah tidak.” Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid dan Qotadah. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 12/182, Darul Qurthubah)


Ciri Keempat: Senangnya Berdua-duaan

Inilah sikap pria yang tidak baik yang sering mengajak pasangannya yang belum halal baginya untuk berdua-duaan (baca: berkhalwat). Berdua-duaan (khokwat) di sini bisa pula bentuknya tanpa hadir dalam satu tempat, namun lewat pesan singkat (sms), lewat kata-kata mesra via FB dan lainnya. Seperti ini pun termasuk semi kholwat yang juga terlarang.

Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)


Ciri Kelima: Tangan Suka Usil

Ini juga bukan ciri pria idaman. Tangannya suka usil menyalami wanita yang tidak halal baginya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun ketika berbaiat dan kondisi lainnya tidak pernah menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya.

Dari Abdulloh bin ‘Amr, ”Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berjabat tangan dengan wanita ketika berbaiat.” (HR. Ahmad dishohihkan oleh Syaikh Salim dalam Al Manahi As Syari’ah)

Dari Umaimah bintu Ruqoiqoh dia berkata, ”Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan para wanita, hanyalah perkataanku untuk seratus orang wanita seperti perkataanku untuk satu orang wanita.” (HR. Tirmidzi, Nasai, Malik dishohihkan oleh Syaikh Salim Al Hilaliy)

Zina tangan adalah dengan menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom sehingga ini menunjukkan haramnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)


Ciri Keenam: Tanpa Arah yang Jelas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ

“Seseorang dianggap telah berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Muslim no. 996)

Berarti kriteria pria idaman adalah ia bertanggungjawab terhadap istrinya dalam hal nafkah.

Sehingga seorang pria harus memiliki jalan hidup yang jelas dan tidak boleh ia hidup tanpa arah yang sampai menyia-nyiakan tanggungannya. Sejak dini atau pun sejak muda, ia sudah memikirkan bagaimana kelak ia bisa menafkahi istri dan anak-anaknya. Di antara bentuk persiapannya adalah dengan belajar yang giat sehingga kelak bisa dapat kerja yang mapan atau bisa berwirausaha mandiri.

Begitu pula hendaknya ia tidak melupakan istrinya untuk diajari agama. Karena untuk urusan dunia mesti kita urus, apalagi yang sangkut pautnya dengan agama yang merupakan kebutuhan ketika menjalani hidup di dunia dan akhirat. Sehingga sejak dini pun, seorang pria sudah mulai membekali dirinya dengan ilmu agama yang cukup untuk dapat mendidik istri dan keluarganya.

Sehingga dari sini, seorang pria yang kurang memperhatikan agama dan urusan menafkahi istrinya patut dijauhi karena ia sebenarnya bukan pria idaman yang baik.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa sebagai petunjuk bagi para wanita muslimah yang ingin memilih laki-laki yang pas untuk dirinya. Dan juga bisa menjadi koreksi untuk pria agar selalu introspeksi diri. Nasehat ini pun bisa bermanfaat bagi setiap orang yang sudah berkeluarga agar menjauhi sifat-sifat keliru di atas. Semoga Allah memudahkannya.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.com

Hukum tato beserta dalil

Hukum Tato

penulis Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Al-Makassari
Syariah Problema Anda 05 - Agustus - 2007 06:17:36

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ:
Tato di tubuh bagian manapun hukum haram. Berdasarkan dalil-dalil berikut ini firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ اْلأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُوْنِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِيْنًا
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka lalu mereka benar-benar memotong dan akan aku suruh mereka lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yg menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah mk sesungguh ia menderita kerugian yg nyata.”
Makna mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala menurut seorang tabi’in Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu adl dgn mentato.
Dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ تَعَالَى، مَالِي لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي كِتَابِ اللهِ:
Dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknati perempuan-perempuan yg mentato dan yg minta ditato yg mencabut/mencukur rambut dan yg mengikir gigi utk memperindah. Perempuan-perempuan yg mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Abdullah radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Mengapa aku tdk melaknati orang yg dilaknati Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sementara hal itu juga ada dlm Kitabullah: ‘Dan apa yg Rasul bawa utk kalian mk terimalah.’ .”
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknati wanita yg menyambung rambut dan yg meminta utk disambungkan wanita yg mentato dan meminta ditatokan.”
Berikut ini fatwa para ulama dlm masalah ini:

Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah
Tanya:
Ibuku mengatakan bahwa semasa jahiliah sebelum tersebarluas ilmu ia membuat garis di rahang bagian bawahnya. Bukan tato yg sempurna memang akan tetapi ia membuat dlm keadaan tdk tahu apakah itu haram atau halal. Namun kini dia mendengar bahwa seorang wanita yg mentato itu terlaknat. Beri kami fatwa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasi anda semua dgn kebaikan.
Jawab:
Segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satu-Nya sesembahan shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluarga dan para sahabatnya. Wa ba’du.
Tato itu dilarang di bagian badan manapun baik tato yg sempurna ataupun belum. Yang wajib dilakukan oleh ibu anda adl menghilangkan tato tersebut jika tdk menimbulkan mudarat dan bertaubat serta meminta ampun dari apa yg telah terjadi di masa lalu.
(Panitia tetap utk pembahasan Ilmiyah dan Fatwa Saudi Arabia. Yang bertandatangan: Ketua: Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz. Wakil: Abdurrazzaq Afifi. Anggota: Abdullah Ghudayyan)

Fatwa Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu
Beliau mengatakan dlm salah satu surat kepada peminta fatwa:
“Saya beritahukan kepada anda bahwa beliau melaknati wanita yg menyambung rambut dan yg meminta utk disambungkan wanita yg mentato dan meminta ditatokan.
Bila dilakukan oleh seorang muslim saat dia tdk tahu hukum haram atau ditato semasa dia kecil mk ia harus menghilangkan setelah mengetahui keharamannya. Namun bila terdapat kesulitan atau mudarat dlm menghilangkan cukup bagi utk bertaubat dan memohon ampun. Dan tdk mengapa yg masih ada dari tato di tubuhnya.” (Fatwa ini diterbitkan dari kantor beliau dgn nomor 2/218 pada tanggal 26/1/1409 H)

Fatwa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan
Tanya:
Apa hukum mentato wajah dan dua tangan? Ini adl adat kebiasaan yg ada di masyarakat kami. Dan apa yg mesti dilakukan pada seseorang yg dibuatkan tato tersebut semasa kecilnya?
Jawab:
“Tato adl haram dan merupakan salah satu dosa besar krn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat Al-Wasyimah dan Al-Mustausyimah . Semua terlaknat melalui lisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian tato itu haram dlm Islam dan merupakan salah satu dosa besar.
Hal itu juga termasuk mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yg telah dijanjikan oleh setan di mana ia akan memerintahkan kepada orang yg menjawab seruan dari kalangan bani Adam sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللهِ
“Dan aku pasti akan memerintahkan mereka utk mengubah ciptaan Allah.”
Maka tato adl perkara yg tdk boleh dilakukan tdk boleh didiamkan dan wajib dilarang. Juga diperingatkan dari serta diterangkan bahwa itu adl salah satu dosa besar.
Dan orang yg dibuatkan tato kalau itu dgn kemauan dan dgn sukarela mk ia berdosa dan wajib bagi utk bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan agar menghilangkan tato bila mampu. Adapun bila itu dibuatkan tanpa melakukan sendiri dan tanpa ridhanya seperti jika dilakukan atas semasa kecil saat belum paham mk dosa atas yg melakukannya. Namun bila memungkinkan utk dihilangkan dia wajib menghilangkannya. Tapi jika tdk mungkin mk ia dapat udzur dlm keadaan semacam ini.”

Fatwa Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-’Abbad
Beliau mengatakan: “Tato itu haram dan bertambah keharaman ketika seseorang menggambar sesuatu yg haram seperti hewan-hewan. Barangsiapa melakukan lalu tahu hukum hendak beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jika bisa menghilangkan tanpa menimbulkan mudarat mk semesti itu dihilangkan.”
(Pelajaran Sunan Abi Dawud Kitab Az-Zinah Bab La’nul wasyimah wal mustausyimah 8/572)

Pendapat Al-Imam An-Nawawi
Beliau rahimahullahu mengatakan: “Kalau mungkin dihilangkan dgn pengobatan mk wajib dihilangkan. Jika tdk memungkinkan kecuali dgn melukai di mana dgn itu khawatir berisiko kehilangan anggota badan atau kehilangan manfaat dari anggota badan itu atau sesuatu yg parah terjadi pada anggota badan yg tampak itu mk tdk wajib menghilangkannya. Dan jikalau bertaubat ia tdk berdosa. Tapi kalau ia tdk mengkhawatirkan sesuatu yg tersebut tadi atau sejenis mk ia harus menghilangkannya. Dan ia dianggap bermaksiat dgn menundanya. Sama saja dlm hal ini semua baik laki2 maupun wanita.”

Pendapat Ibnu Hajar
Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan: “Membuat tato haram berdasarkan ada laknat dlm hadits pada bab ini mk wajib menghilangkan jika memungkinkan walaupun dgn melukainya. Kecuali jika takut binasa sesuatu atau kehilangan manfaat dari anggota badan mk boleh membiarkan dan cukup dgn bertaubat utk menggugurkan dosa. Dan dlm hal ini sama saja antara laki2 dan wanita.”

Sumber: www.asysyariah.com

taubat dari tato

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu.


Ustadz, kaifa haluk? Khair insya Allah? Ustadz, ana mau tanya tentang orang yang punya tato, sedang mereka sudah taubat dan menyadari bahwa tato itu haram.

Apakah untuk taubat dari masalah tersebut kita harus menghilangkan tato tersebut ? Yang mana kita harus menyakiti tubuh kita untuk yang kedua kali? Adakah hukum yang mengatur masalah ini? Baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah atau dari fatwa ulama?
Jazakallahu khairan.
Jawab:

Wa’alaikum salam warahmatullahi wa barakatuhu.

Alhamdulillah bi khair. Akhi, perbuatan mentato adalah perbuatan yang haram, sebagaimana dalam sebuah hadits:

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَثَمَنِ الدَّمِ وَنَهَى عَنْ الْوَاشِمَةِ وَالْمَوْشُومَةِ وَآكِلِ الرِّبَا وَمُوكِلِهِ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli anjing dan jual beli darah , dan melarang orang yang mentato dan yang ditato dan pemakan riba, serta melaknat orang yang menggambar.” (HR. Al-Bukhary)

Oleh karenanya, barangsiapa yang melakukannya karena tidak tahu keharamannya atau ditato oleh orang lain ketika kecilnya, maka setelah dia tahu keharamannya hendaklah dia berusaha untuk menghilangkannya kalau itu mudah dan tidak ada mudharat. Akan tetapi kalau susah sekali menghilangkannya atau ada mudharatnya maka cukup baginya untuk bertaubat dan beristighfar.
Demikianlah kurang lebih yang difatwakan oleh Syeikh Bin Baz dalam Majmu’ Fatawa jilid 10 hal. 43.
Wa billahittaufiq.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.com

cara menghilangkan tato

Jakarta, Jika ingin memiliki sebuah tato, maka pikirkanlah dengan matang bahwa Anda memang benar-benar ingin memilikinya. Karena sampai saat ini belum ada teknik untuk menghilangkan tato yang benar-benar aman bagi kulit.


Menurut survei yang terdapat dalam Journal of the American Academy of Dermatology terdapat 24 persen orang berusia 18 sampai 50 tahun yang memiliki tato dan 17 persen diantaranya ingin menghilangkan tato tersebut dari tubuhnya.

Tato bersifat permanen yang melekat di tubuh, peluang keberhasilan untuk menghapus tato tergantung dari warna kulit, zat yang digunakan untuk membuat tato dan ukurannya.

Berikut adalah teknik-teknik yang bisa digunakan untuk menghilangkan tato, seperti dikutip dari Health, Rabu (25/11/2009):

1. Teknik Pembedahan. Jika melakukan pembedahan umumnya meninggalkan bekas luka. Kulit sekitar tato akan dihilangkan dan kulit sekitarnya akan dijahit kembali, sehingga menimbulkan luka jahitan di tubuh.

2. Teknik dermabrasi atau mengamplas lapisan kulit. Salah satu bagian dari dermabrasi adalah salabrasi, yaitu dengan menggosokkan larutan garam di kulit dengan sedikit pemanasan. Cara ini bisa menghilangkan tato tapi bekas lukanya cenderung tertinggal di kulit.

3. Teknik scarification. Teknik ini menggunakan suatu bahan kimia untuk menghilangkan lapisan kulit bagian atas, biasanya larutan yang digunakan adalah larutan asam dan menimbulkan bekas.

4. Cryosurgery atau cryotherapy. Prosedur ini dengan cara membakar kulit bertato dan mendinginkannya dengan nitrogen cair, cara ini umumnya digunakan untuk menghilangkan kutil atau luka pada kulit tubuh.

5. Teknik laser. Teknik ini paling sering digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Menggunakan kontras sinar cahaya antara warna kulit dan tinta, secara terus menerus sinar tersebut akan memecah partikel tinta dan partikel yang kecil akan terserap ke tubuh.

"Sampai saat ini teknik penghapusan tato dengan menggunakan laser merupakan cara yang paling baik dibandingkan dengan metode lainnya," ujar Paul Jarrod Frank, MD, direktur dari Dermatology Surgery and Laser Center di New York.

Meskipun saat ini banyak dijual berbagai macam krim yang mengklaim bisa menghapus dan memudarkan tato, tapi badan pengawas obat dan makanan Amerika tidak menyarankan masyarakat untuk menggunakannya. "Bahan kimia yang terkandung di dalam krim tersebut sangat aktif, sehingga bisa menyebabkan iritasi dan mengikis kulit," ujar Frank.

Berbagai metode untuk menghilangkan tato sangat rentan memicu alergi atau iritasi di kulit serta meninggalkan bekas luka, terutama pada orang yang memiliki sensitifitas sangat tinggi. Untuk itu sebaiknya pikirkan dengan matang apakah Anda memang benar-benar menginginkan tato atau tidak, agar tidak menyesal nantinya.

sumber:health.detik.com

Kamis, 15 April 2010

kiat menjadi istri sholeha


  1. Jangan membiarkan suami anda memandang dalam keadaan anda tidak menggembirakannya. Wanita yang paling baik adalah wanita yang selalu membuat suaminya bahagia.

  2. Hendaklah senyum itu senatiasa menghiasi bibirmu setiap anda dipandang oleh sang suami.

  3. Perbanyaklah mencari keridhan suami dengan mentaatinya, sejauh mana ketaatan anda kepada suami, sejauh itu pulalah dia merasakan cintamu kepadanya dan dia akan segera menuju keridhaanmu.

  4. Pilihlah waktu ynag tepat untuk meluruskan kesalahan suami.

  5. Jadilah anda orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan suami anda kepada orang lain.

  6. Perbaikilah kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang anda miliki, janganlah berusaha melukai perasaannya.

  7. Janganlah memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada laki-laki tersebut.

  8. Jangan engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suamimu.

  9. Upayakan untuk tampil di depan suamimu dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan yang disenanginya pula.

  10. Berilah pengertian kepada suami anda agar dia menghormatimu dan saling menghormati dalam semua urusan.

  11. Anda harus selalu merasa senang berkunjung kepada kedua orang tuanya

  12. Janganlah anda menampakkan kejemuan padanya, jika terjadi kekurangan materi Ingatlah bahwa apa yang ia berikan kepadamu sudah lebih dari cukup.

  13. Biasakanlah anda tertawa bila ia tertawa, menangis dan bersedih jika ia bersedih. Karena bersatunya perasaan akan melahirkan perasaan cinta kasih.

  14. Diam dan perhatikanlah jika ia berbicara.

  15. Janganlah banyak mengingatkan bahwa anda pernah meminta sesuatu kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali jika anda tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.

  16. Janganlah anda mengulangi kesalahan yang tidak disenangi oleh suami anda dan ia tidak suka melihatnya.

  17. Jangan lupa bila anda melihat suami anda shalat sunnah di rumah, hendaknya anda berdiri dan ikut shalat dibelakangnya. Jika ia membaca, hendaknya anda duduk mendengarkannya.

  18. Jangan berlebih-l;ebihan berbicara tentang angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.
Ummu Salma 1 dari 2 23/03/2007





Maktabah Ummu Salma al-Atsariyah


  1. Janganlah mendahulukan pendapatmu dari pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar. Hendaklah cintamu kepadanya mendorong anda mendahulukan pendapatnya.

  2. Janganlah anada mengerjakan shaum sunnah kecuali dengan izinnya, dan jangan keluar rumah kecuali dengan sepengetahuannya.

  3. Jagalah rahasia yang disampaikan kepadamu dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.

  4. Hati-hati jangan sampai menyebut-nyebut bahwa anda lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu akan mengundang kebencian kepadamu.

  5. Jika salah satu dari orang tuanya sakit atau kerabatnya, maka anda punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.

  6. Sesuaikanlah peralatan rumah tangga anda dengan barang-barang yang disenangi suami anda.

  7. Jangan sampai anda meninggalkan rumah meskipun sedang bertengkar dengannya.

  8. Katakanlah kejemuan dan kebosananmu ketika ia sudah meninggalkan rumah.

  9. Terimalah udzurnya ketika ia membatalkan janjinya untuk keluar bersamamu, karena mungkin ia terpaksa memenuhi panggilan orang yang datang kepadanya.

  10. Hindari sifat cemburu, sesungguhnya cemburu adalah senjata penghancur.

  11. Janganlah mengabaikan pemimpinmu (suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suamimu.

  12. Janganlah anda berbicara dengan sang suami, seakan-akan anda suci dan dia berdosa.

  13. Jagalah perasaannya, jangan gembira ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.

  14. Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan suami di hadapannya.

  15. Perlihatkan kepada suamimu bahwa anda turut merasakan apa yng dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil mencapai maksud dan tujuannya.

  16. Perbaharuilah (tekad suami) ketika terjadi kegagalan.

  17. Jauhilah sifat dusta karena hal itu kanmenyakitkannya.

  18. Ingatkanlah selalu pada suamimu bahwa anda tidak tahu (bagaimana nasib anda) seandainya anda tidak dipersunting olehnya.

  19. Ucapkanlah rasa syukur dan terima kasih pada waktu ia memberikan sesuatu kepadamu.

Sumber: “Nasehat kepada para Muslimah”, bagian kedua, Fathi Majdi as-Sayyid., Pustaka

Arafah, Cetakan I: April 2001/Muharram 1422H, hal.66-70

Menjadi suami teladan

Pertengkaran yang sering terjadi dan berlarut-larut bisa membuat keluarga berantakan.

Seringlah merenung, tabunglah pertimbangan.

Ada suami yang sering berteng-kar. Ia selalu siap untuk bertengkar dengan istrinya bahkan dalam masa-lah sepele.

Seringkali perselisihan itu dise-babkan oleh hal-hal yang remeh. De-ngan sedikit akal dan jiwa besar, se-seorang bisa memandangnya de-ngan tersenyum. Kehidupan pada umumnya, rumah tangga pada khu-susnya, tidak lepas dari hal-hal yang melelahkan jiwa dan mengeruhkan pikiran. Jika manusia terus-menerus dalam kepedihan karena berbagai persoalan kecil, hal itu hanya akan membuat jiwanya makin sempit, akalnya dangkal dan terlalu cepat bersedih.

Jika kita renungkan, sangat se-dikit orang yang pikirannya sejalan dengan keinginan kita. Karena itu, sebaiknya kita tidak menunggu ter-lalu lama untuk menyimpulkan: kita membidik sesuatu yang mustahil.

Yang terbaik bagi kita adalah memperlakukan orang (terutama yang berinteraksi langsung) secara apa adanya, menghormati dan tidak menghinanya. Hal itu menjadikan kita berjiwa luas, menerima peker-jaan-pekerjaan kecil dengan lapang dada dan jiwa tenang, berusaha me-mecahkan persoalan dengan tidak tergesa-gesa, memandang jauh dalam berbagai urusan, tanpa menyepelekan atau terlalu mencemaskan sesuatu.

Suami hendaknya tidak menjadi-kan rumahnya sebagai arena caci maki. Tidak memaksakan semua pendapatnya pada istrinya, benar ataupun salah.

Yang harus dilakukan oleh setiap suami adalah menghormati pen-dapat istrinya, agar komunikasinya dengan sang istri disejukkan oleh embun cinta kasih, selalu berorientasi pada kebaikan. Jiwa hanya dapat digiring dengan kata-kata jujur dan argumen yang terkendali.

Suami-istri tak perlu berdebat secara panjang lebar, sehingga ber-ujung pada pertengkaran. Sebaik-nya masing-masing menarik pen-dapatnya jika telah nampak kebe-naran pada sebuah pendapat.

Alloh berfirman,

“Dan hendaklah mereka memaaf-kan dan berlapang dada.” (QS. An Nur: 22).

Jika perdebatan sudah memanas, sebaik-baik cara untuk mengatasi-nya adalah meninggalkannya, dan beralih ke topik yang lain. Tidak bijak membawa kehidupan rumah tangga pada kehancuran gara-gara meneruskan hal-hal yang tak ber-guna.

Alloh berfirman,

“Maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Alloh.” (QS. Asy-Syu-ra: 40).

Saling menghormati di antara suami-istri menjadikan semangat me-wujudkan kasih sayang lebih ber-harga daripada sekadar pendapat tentang sebuah urusan. Mengubah perabot rumah tangga atau memilih warna kasur, tak pantas dijadikan bahan perselisihan yang mengan-cam bangunan rumah tangga.

Lakukanlah kompromi. Berkom-promi bukan berarti kalah dan mem-biarkan pasangan menang. Kompro-mi didasarkan pada rasa saling meng-hormati. Sebagai contoh, biasanya, seorang istri lebih hati-hati dibanding suami, dan ketika suatu waktu berse-lisih pendapat tentang keuangan yang harus diperketat untuk tidak terlalu membeli banyak barang, baik suami maupun istri harus saling menghor-mati pertimbangan masing-masing.

Hindarkan juga sikap menjustify (penilaian yang menyudutkan) berupa seruan dan ujaran seperti, “Kamu ti-dak pernah suka kalau…”, “Seandai-nya kamu peduli…”, “Kamu tidak ta-hu apa-apa, coba kamu ada di posisi saya…” Kalimat seperti itu merupakan “pukulan KO” untuk upaya memba-has perbedaan secara konstruktif. Se-olah semua kesalahan ditimpakan pa-da lawan bicara. Perlembutlah ucap-kan dan lunakkanlah suara. Pilih kata-kata yang baik dan tidak menyakitkan.

Diantara sifat buruk lainnya yang biasa menghinggapi sang suami adalah; kurang berterima kasih ke-pada Istri.

Pandai berterima kasih adalah pertanda budi pekerti. Orang yang pertama kali berhak mendapatkan-nya dari suami adalah sang istri.

Ada suami yang tidak berterima kasih kepada istrinya ketika ia ber-buat baik. Ia tidak pernah mendo-rong istrinya melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya.

Sebagai contoh, sang istri telah menyiapkan makanan yang dise-nangi suami, membuat kehormatan-nya terangkat ketika tamu datang, merawat anak-anak dengan sebaik-baiknya, menampilkan diri di hadap-an suaminya dengan pakaian yang terbaik, penampilan menawan, dan seterusnya. Walau begitu ia tidak pernah menerima ucapan terima kasih, senyum kepuasan atau pan-dangan lembut dan kasih sayang, apalagi hadiah. Sikap ini termasuk bakhil, kasar dan penghinaan.

Terkadang suami berdalih pada dirinya sendiri; khawatir istrinya merasa tersanjung dan terpedaya, jika ia berterima kasih atau memuji-nya.

Ucapan ini tidak benar secara mutlak. Wahai suami yang mulia! Jangan bakhil terhadap sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan untukmu dan istrimu. Jangan lupa-kan hal-hal kecil seperti ini, karena ia mempunyai manfaat dan penga-ruh luar biasa.

Apa ruginya jika kita memuji istri karena kecantikannya dan kerajinan-nya? apa ruginya jika kita berterima kasih padanya atas suguhan yang ia siapkan untuk tamu kita? berterima kasih karena telah mengurus rumah dan anak-anak, walaupun ia melaku-kannya sebagai kewajiban. Semua itu dapat memperkuat kasih sayang an-tara suami-istri.

Jika istri mendapatkan perlaku-an seperti itu dari suaminya, ia akan bahagia dan bertambah rajin. Ia makin terdorong untuk melayani suaminya dan bersegera menuju keridhoannya. Ia mendapatkan ka-sih sayang, belas kasih dan peng-hargaan.

Jika hatinya sarat dengan ber-bagai spirit dan dorongan ini, maka ia akan hidup bersama suaminya dengan penuh kedamaian dan ke-tentraman. Manfaatnya akan kem-bali kepada suami dengan mem-bawa cinta dan kegembiraan.

Rasululloh bersabda sebagai wa-siat bagi para suami, “Orang mu’min yang paling sempurna imannya ada-lah yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.” (HR. Tirmidzi).

sumber: gerimis

buat sang istri

Jadilah seorang suami yang ‘penyayang’ dan ‘bertanggung jawab’.


Berusahalah untuk selalu merapikan rumah, krn ia senang dengan kerapian dan kebersihan

Jika ia mengatakan sesuatu yang ‘mengejutkan’, itu berarti sebaliknya

Berusahalah selalu tampil rapi dan wangi, agar ia merasa bangga menjadi istrimu

Jangan potong pembicaraannya, dengarkanlah keluh kesahnya dan curahan hatinya, karena itu akan membuat hatinya lebih lega daripada sebelumnya.

Segeralah penuhi permintaannya jika itu untuk sesuatu yang baik untuknya dan jelaskan dengan jujur dan detil, jika permintaannya tidak bisa kau penuhi

Berusahalah selalu jujur dalam menyampaikan segala sesuatu padanya, karena ia sangat tidak suka dengan orang yang tidak jujur

Jadilah suami yang selalu membelanya dan menunjukkan mana yang baik untuknya

Rajinlah selalu dan bersemangat dalam setiap aktivitasmu, karena ia suka dengan suami yang rajin dan gigih dalam menyambut rezeki Allah

Usahakanlah untuk selalu hadir setiap ia membutuhkanmu, karena ia sangat senang jika engkau selalu ada saat ia memerlukanmu

sumber: robbaniyyun's blog

kiat sukses menjadi suami sholeh

Jika ada seorang istri yang sholehah yang selalu memperhatikan, melayani suami dengan segala kebaikan. Ia juga selalu menuruti segala perintah dan memenuhi keinginan sang suami dengan kepatuhan yang sempurna. Menjaga ibadahnya dan selalu mengingatkan suami untuk berlomba mendekatkan diri kepada Allah SWT.




Ia menjadi istri yang manis dan selalu hangat disamping suaminya, serta menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak banyak menuntut dan menerima dengan rasa syukur apapun dan seberapapun rezeki yang didapat suami.



Bukankah tidak ada alasan lagi bagi sang suami untuk tidak membalasnya dengan menjadi suami yang sholeh, penuh perhatian dan kasih sayang. Demikian beberapa kiat untuk menjadi suami yang sukses :



Mencukupi kebutuhannya dengan nafkah yang halal dan baik. Salah satu tugas suami adalah memberi nafkah kepada istri dan keluarganya, tentunya nafkah yang baik lagi halal, dan tidak berlebih-lebihan yang dapat membuat istri dan keluarga hidup mewah, boros dan sombong. Berilah nafkah yang wajar sesuai dengan kemampuan, namun tetap bersungguh-sungguh mencari nafkah sebagai bentuk tanggungjawab sebagai suami.

Berdandanlah untuk istri anda, selalu bersih dan wangi. Sesering apakah kita tampil didepan istri dengan pakaian ala kadarnya? Sama halnya dengan suami yang menginginkan istrinya kelihatan manis untuknya, setiap istri juga menginginkan suaminya berdandan untuknya.Sebagai contoh, ingat, bahwa Rasulullah SAW selalu menggosok giginya terlebih dahulu sebelum menemui istrinya setelah bepergian. Beliau juga selalu menyukai senyum yang paling manis.

Panggilah istri anda dengan nama yang ia sukai. Rasulullah SAW mempunyai nama panggilan untuk istri-istrinya yang sangat mereka sukai. Panggilah istri anda dengan nama yang paling indah baginya dan hindari menggunakan nama-nama yang menyakitkan perasaan mereka.

Jangan memperlakukan seorang istri seperti lalat. Kita tidak pernah menghiraukan seekor lalat didalam kehidupan kita sehari-hari, tahu-tahu dia menjadi penyakit buat kita. Sama halnya seorang istri yang berbuat baik sepanjang hari, jika tidak pernah mendapat perhatian dari suaminya, maka dia juga akan memperlakukan suaminya bagai sebuah penyakit. Jangan sekali-kali perlakukan dia seperti ini; kenali semua kebaikan yang dia lakukan dan pusatkan perhatian padanya.

Jika anda melihat kekurangan istri anda, tegur dengan lemah lembut!. Ini adalah cara bijak yang juga dianjurkan Rasulullah SAW. Terkadang istri kita memasak kurang sesuai dengan kesukaan atau selera kita, atau cara berdandannya kurang baik atau berlebih-lebihan. Ketika terhadap suaminya, ia berdandan semaunya, tetapi ketika bepergian dandanannya menor membuat orang lain memandanginya. Maka sepantasnya kita memberitahu dengan sikap yang lemah lembut dan menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaannya. Termasuk jika melakukan sesuatu yang tidak pantas dilakukan istri-istri kita. Ini adalah teknik bagi seorang muslim sebagai kepala rumah tangga.

Tersenyum untuk istri anda kapan saja anda melihatnya. Senyuman adalah shodaqoh dan istri anda termasuk ummat muslim juga. Bayangkan hidup dengannya dengan senyum yang selalu tersungging. Ingatlah, sunnah juga menerangkan bahwa Rasulullah SAW selalu mencium istrinya sebelum pergi sholat ke masjid.

Berterimakasihlah untuk semua yang dia lakukan untuk anda. Sekecil apapun yang istri anda lakukan buat anda, jangan sekali-kalli menganggapnya sebagai hal sepele, Berterimakasihlah, karena ucapan terimakasih anda sungguh berarti bagi istri anda dan akan terukir indah dihatinya. Ambil contoh, ucapkan terimakasih ketika usai makan malam yang dia sediakan. Juga untuk kebersihan rumah dan selusin pekerjaan lainnya.

Mintalah padanya untuk menulis sepuluh perbuatan terakhir yang telah anda lakukan untuknya yang membuat dia senang. Kemudian pergi dan lakukan itu kembali. Mungkin agak sulit untuk mengenali apa yang membuat istri anda senang. Anda tidak perlu untuk bermain tebak-tebakkan, tanyakan padanya dan kerjakan secara berulang-ulang selama hidup anda.

Jangan kecilkan keinginannya. Hiburlah dia. Kadang-kadanga seorang suami perlu mengabulkan permintaan istrinya. Rasulullah SAW memberikan contoh buat kita dalam sebuah kejadian ketika Safiyyah radhiyallahu ‘anha menangis karena dia (Safiyyah) berkata bahwa beliau (Rasulullah) memberikan sebuah unta yang lamban. Rasulullah pun menyapu air matanya, menghiburnya, dan membawakannya sebuah unta yang lain. Tentulah pemberian yang secukupnya sesuai dengan kemampuan kita.

Penuh humor dan bermain-mainlah dengan istri anda. Lihatlah betapa Rasulullah SAW pernah bertanding lari dengan istrinya Aisyah radhiyallahu ‘anha di sebuah padang, dan membiarkan Aisyah memenangkannya. Kapan saat terakhir kita melakukan hal seperti itu?

Ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Dan aku adalah yang terbaik memperlakukan keluargaku”. Cobalah yang terbaik. Sebagai kata akhir: Jangan pernah lupa berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla, agar membuat pernikahan anda bahagia.

sumber:Buletin Silaturrahim Edisi 2 Thn IV Nopember 2007 Dzulqaidah 1428 H

Rabu, 14 April 2010

Catatanku

(Melly)
Awan Awan Menghitam
Langit runtuhkan dunia
Saat aku tahu ternyata akhir ku tiba

(Baim)
Mengapa semua menangis
Padahal ku selalu tersenyum
Usap air matamu
Aku tak ingin ada kesedihan
Reff :
(Melly)
Burung sampaikan nada pilu
Angin terbangkan rasa sedih
Jemput bahagia diharinya
Berikan dia hidup

(Baim)
Tuhan terserah mau-Mu
Aku ikut mau-Mu Tuhan
Ku catat semua ceritaku
Dalam harianku


Melly Goeslaw feat. Baim

Selasa, 13 April 2010

Allahu Allah

Chorus
Allahu Allahu Allahu
Allahu Allahu Allahu
Truly He is the One
He has no father or son
Everything in creation was by Him begun
With His infinite power anything could be done
Ask Allah for His Pardon
And you’ll enter the Garden
Chorus
Before Him there were none
Of partners He has none
He knows what is apparent and what is hidden
All the fate of creation has already been written
His Will is always done
And can never be undone
Chorus
From amongst all humans
Muhammad was chosen
He was illiterate and he was an orphan
Yet Allah sent him to those who were pagans
Oh Allah let us drink
From his hand in the fountain
Chorus
Ya Allah You’re the Sovereign
You’re the Sultan of Sultans
Please protect me from Shaytan and all of his treason
Let him not with his whispers my iman ever weaken
My only wish in this life
Is to attain Your Pardon

Sami Yusuf

Salam Ramadhan

Duhai bulan yang mulia Oh Ramadhan
Salam bagi bulan yang suci
Bulan penghapus dosa
Ya Allah jadikan kami hamba Mu
Yang Kau cinta

Bulan yang mulia
Bulan Ramadhan namanya
Rindu kita tak terkira
Rindu cinta kasih Nya

Reff :
Lapar haus melatih kita
Zikir tarawih tadarus
Mulia
Zakat shadaqah untuk yang papa
Tuhan, ampunilah hamba

Haddad Alwi ft. Gita Gutawa

Senin, 12 April 2010

gejolak yang menyesak

kekuatan hati adalah
kemampuan menahan amarah
mampu meredam ketersinggungan
mau menelan kejengkelan

kekuatan hati adalah
kesediaan memaafkan
kemauan mengalah
mendahulukan kepentingan dan perasaan orang lain

ketika hati tersentak karena harga diri terinjak
yang biasa terjadi adalah
menuduh si pelaku sebagai tersalah
itu adalah refleks

emosi memuncak memenuhi dada
tidak terima tidak dihormati

bicara tentang hormat-menghormati
mari mundur selangkah
telaah diri kita
rangkul kerendahatian dan kebersahajaan
ingatlah senyuman orang-orang besar yang membesarkan hati

munculkan satu tanya
seberapa pantas diri ini untuk dihormati
walau tidak sepantasnya diperlakukan sedemikian
terimalah itu sebagai suatu ujian
walau hati sesak
ingatlah bahwa manusia paling terhormatpun dicela
dicaci dan dinistakan

Ya Rasulullah...
Salamun 'alaik
Engkaulah sang embun pagi
yang menyejukkan hatiku
yang meredam semua gejolakku

sesungguhnya amarah itu
berasal dari syeithan

Minggu, 04 April 2010

tentang qiyamul lail

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): 'Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)



sedikit macet

wah ternyata menjadi pengajar tidak semudah yg dibayangkan, harus menguasai bahan ajar dulu, baru menyampaikan, jadi kalo ada pertanyaan bisa jawab
rasanya sedih dan tidak puas kalo tidak bisa memberikan yang terbaik buat mahasiswaku
melihat wajah mereka yang tidak puas karena tidak mengerti, tidak bersemangat karena tidak mengerti

semua itu karena sejujurnya aku pun tidak begitu menguasai materi ajarku
duh jadi ini rasanya ya, ga enak sekali, merasa berdosa
tapi aku sudah berusaha kok
kelihatannya harus belajar lebih keras lagi demi mereka
aku ingin mereka paham dan mengerti
aku ingin mereka lebih pintar dariku
Ya Allah bantu hamba menunaikan tugas mulia ini....

brown

brown
begitu sejuk
memberikan kebersahajaan
kesederhanaan yang memikat
berkesan

brown
seperti tanah
walau terletak di bawah
walau kita injak
namun sesungguhnya kaulah sumber kehidupan
akar tanaman bersemayam dalam pelukmu
air nan putih bersih dikandungmu
minyak, dan segala mineral juga

brown
begitu besar
tapi tak sedikitpun angkuh karena kebesaranmu
kau disenangi karna jiwa pengayommu
kau dihormati karena sikap lembut dan anggun
kaulah esensi dari kehidupan bersahaja bermartabat

Sabtu, 03 April 2010

reward

ketika aku meminta kepadaMu dengan penuh harap seorang hamba teraniaya
kurasakan jawabanMu yang muncul tepat pada waktunya
kini aku mulai belajar untuk membaca caraMu menolong
Kau tak begitu saja memberikan pertolongan bulat-bulat
tapi Kau ingin hambaMu berusaha
Kau ingin aku merasakan pengalamannya
Kau ingin pertoonganMu membekas, berkesan
karena tak didapat dengan mudah
tapi sungguh penuh perjuangan

benarlah sabda manusia tercinta
jihad kali ini lebih akbar dari perang Badar
duhai apakah gerangan sesuatu itu?
ialah jihadmu melawan keinginan hawa nafsumu

setiap kali tapak demi tapakku teroleng oleh tiupan anginnya yang membuai
selalu kubutuh energi ekstra untuk sekedar mempertahankan posisiku tetap tegak
sungguh menyakitkan melakukannya
tapi sebuah kabar mengatakan
bahwa yang sesungguhnya tersiksa adalah hawa nafsumu
bukan dirimu
maka bergembiralah saudaraku

sungguh tak lama berselang Dia langsung mengirimkan reward untukku
Ia kirimkan sebongkah peristiwa hidup yang ibrohnya meneguhkan hatiku
sungguh meneguhkan hatiku
disaat yang paling tepat
itulah buah perjuangan berbalut kesabaran
trimakasih Ya Rabb
kini kutau
bahwa janjiMu benar
dan nyata

Kamis, 01 April 2010

tapak baru

hari ini kuberanikan melangkah
kejalan yang sebenarnya pernah kutapaki
tapi selalu berat dan penuh kerikil

kubuka halaman catatan hati baru
kututup dan kulupakan halaman lama
walau hati nyeri luka mengiris
dengan rona wajah sedikit meringis

energi ini kudapat dari jendela dunia
lautan kata bertabur hikmah
semoga Allah senantiasa memberi
keberkahan pada sang penulis

ia menyanyikan lagu cinta lewat untaian kata indah
menyentuh hati hingga tergugah
lagu cinta agung memesona
apakah lagi kalau bukan bermuara pada Sang Pemilik Cinta

lagu hati

memang tak pantas diibaratkan sebagai 'ikrimah bin abu jahl
tentu itu terlalu berlebihan,
walau juga kedudukan sang wanita tidak diposisi ummu hakim
tapi pergulatan bathin yang mendasar adalah
kira2 seperti itulah yang dia alami
walau tak sama persis
atau terkesan memaksakan dan emosional bagi sebagian orang

persoalannya adalah
ia tak tau bagaimana menafsir ini
dibuang jauh2kah perasaannya
atau dibiarkannya tumbuh, menyemai, bersemi

sungguh ia bak berada dipersimpangan taman bunga
meninggalkannya amat berat hati
tetap tinggal di dalamnya takut dikira mencuri satu
lalu ia putuskan untuk menepi ke pinggir taman, dduduk menunggu...

eeemmmmmm

mengapa disaat 'sadar'
begitu mudah hati ini berjanji pada diri sendiri
begitu yakin pada detik itu
lalu dengan cepat bergeser menjadi ragu
dan tersulut keinginan tuk 'mencoba'
melonggarkan janji itu
melemahkan tekad itu
selalu terjadi begitu

kenyang =

mengenyangkan perut membuat lalai
digelayuti malas, badan enggan bergerak
sakit, tak mau bangkit, hanya penyesalan yang diungkit
nyeri di pundak senang hinggap
memberatkan langkah
oh tidak, aku memang kurang melangkah
jadi tak bisa gesit, aktifitas tertunda terhambat
buruk sekali ya ternyata mengenyangkan perut itu

menakar idealisme

berapa harga untuk sebuah idealisme?
orang2 yang terasingkan karena mempertahankannya
bukan ingin mereka tuk diasingkan
tapi karena proses alamiah dunia yang memisahkan mereka
atau setidaknya membedakan mereka
dengan komunitas kotor yang bersarang menjamur di penjuru bumi
alam pun memilih mereka yang spesial
tak sudi mengandung noda2 pekat hampir tak terhapuskan

islam datang dari keterasingan dan cibiran
dan suatu keniscayaan pada akhir zaman
akan kembali menjadi yang terasing, sedikit, dan spesial
maka hanya orang yang sedikit itulah yang akan beruntung

sidikit tapi murni dan bening
jelas, nyata, transparan
penuh integritas dan wibawa
karena hanya yang haq yang dibela

maka pantaskah sebuah idealisme ditakar?