Cari Blog Ini

Kamis, 17 Juni 2010

heart disease

menyusuri relung hati
kadang langitnya cerah 
tak jarang dirundung mendung tak berkesudahan


wahai hati yang berpenyakit
bertahanlah...
akan datang masa 
dimana kau akan pulih


ditengah nestapa yang seakan menyamudera
langkah kaki kian berat
kesah berebut menyesaki dada
remuk redam rasanya...


wahai hati...
bertahanlah...
kelak semua itu akan mereda


wahai jiwa...
engkau layaknya mereka
engkau juga tak sempurna
kau pun bisa berteriak kesakitan


namun redamlah rintih sakit itu
dalam hati
hingga tak seorang pun menyadari
bahwa sebenarnya kaulah si pesakit itu


menangislah dalam lengkung senyum
berdamailah dengan jiwa yang bergemuruh
gemuruh itu sungguh memekakkan telinga
tak seorang pun menyadari
kecuali engkau


aku tahu dengan pasti
bahwa ketika kau sedang sakit
tak ada obat yang mumpuni menyembuhkanmu
tak ada petuah hangat menyejukkanmu


ketika kau sedang jalang
berdamailah...
berdamailah dengan hatimu
tarik ia ke sudut relung
peluk dan dekaplah hatimu
agar ia tenang
agar ia bisa bersandar ditengah peluh yang membanjir
agar ia menemukan kedamaian itu
jalan terang itu


aku pun tahu dengan pasti
bahwa sekuat tenaga ia akan berontak
tapi kau tak boleh melepaskannya
jangan biarkan ia lari 
lalu tersesat tak menemukan jalan pulang


kau adalah tameng
kau adalah perisai
kau adalah antibodi bagi virus maha mematikan 


wahai jiwa yang bersemayam dalam dada
tak perduli seberapa parah penyakitmu
seberapa mengenaskan kondisimu
seberapa dalam ia menggerogotimu


namun tuk yang kesekian kali
kukatakan padamu
kalau aku tak kan menyerah
sampai kapanpun


kau boleh menggerogotiku 
tapi kutegaskan padamu
aku tak kan bergeming


aku beritahu kau
aku masih sanggup tersenyum
diantara nyanyian lara yang berdengung-dengung


sekarang kaulah yang menjadi budakku
karena aku tak sudi menurutimu
aku tahu
pada akhirnya aku akan menang
karena ini bukan kedatanganmu yang pertama


kau tak tahu
bahwa setiap kali kau datang
aku selalu sudah lebih kuat dari yang kau kira


dan sekarang,,,
seringai itu kutujukan padamu
seringai penghinaan
karena kau untuk kesekian kali 
menuai kegagalan yang menyakitkan 
karena tak sanggup menaklukkanku





Tidak ada komentar:

Posting Komentar